Tentang FPR

F R O N T   P E R J U A N G A N   R A K Y A T

Front Perjuangan Rakyat (FPR) adalah aliansi organisasi-organisasi masyarakat sipil Indonesia yang pada awalnya dibentuk untuk merespon perayaan Hari Buruh se-Dunia 2008. FPR menyandarkan diri pada prinsip aliansi dasar klas buruh dan kaum tani sebagai komponen pokok perubahan sosial. Selain melakukan aksi-aksi, FPR juga menggelar diskusi-diskusi yang mengulas berbagai persoalan sosial di masyarakat. Dalam politiknya, FPR berpegang pada prinsip kebebasan dalam inisiatif dan kemandirian dalam politik.

Dan berikut ini adalah organisasi pendiri dan organisasi yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat (FPR) pada perjalanan berikutnya :

1. Gabungan Serikat Buruh Independen (GSBI)
2. Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA)
3. Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia di Hongkong (ATKI-HK)
4. Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI)
5. Serikat Buruh Aspirasi Pekerja Indonesia (SB-API)
6. Serikat Buruh Koas Eterna Jaya Industries (SBK-EJI)
7. Front Mahasiswa Nasional (FMN)
8. Gerakan Mahasiswa Keristen Indonesia (GMKI)
9. Himpunan Mahasiswa Budhis Indonesia (HIKMAHBUDHI)
10. Gerakan Mahasiswa Nasional Kerakyatan (GMNK)
11. Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI)
12. Central Gerakan Mahasiswa Universitas Bung Karno (CGM-UBK)
13. Sarekat Hijau Indonesia (SHI)
14. Liga Pemuda Bekasi (LPB)
15. Komite Pemuda Cengkareng (KPC)
16. Arus Pelangi (AP)
17. Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI)
18. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
19. Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)
20. Pergerakan mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
21. Forum Pemuda Kota Bekasi (FORDASI)
22. Gerakan Rakyat Indonesia (GRI)
23. Serikat Pekerja Hukum Progresif (SPHP)
24. Serikat Becak Jakarta (SEBAJA)
25. Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK)
26. International NGO Forum of Indonesia Development (INFID)
27. Institute for National and Democratic Studies (INDIES)
28. LP3ES
29. MIGRANTCARE
30. Urban Poor Consortium (UPC)
31. UPLINK
32. PBHI Nasional
33. Cianjur Peduli Migrant (CPM)
34. Jaringan Advokasi Tambang (JATAM)

7 Responses to Tentang FPR

  1. Sany_surabaya says:

    kalau yang aku baca tu, barusan mungkin dan yang di jakarta. tapi bagaimana yang di surabaya yang mempunyai banyak Organisasi tingkatan lokal? ini juga menjadi tugas kita untuk menggandengnyya menjadi front kita.

    tapi dari praktek 1 dan 2 mei kita sudah berhasil secara politik. yang terbaru, kita kemarin waktu aksi BBM 21 MEI MESKI KONSOLIDASI di Front sulit terbangun, namun dalam aksi atau konsolidasi di lapangan, banyak yang terkesima dengan FPR yang di Surabaya.

    ini yang patut kita pertahankan dan kita perjuangkan secara politik.

    selamat berjuang kawan………..

    Sany

  2. mad's says:

    Salam perjuangan
    Teruskan perjuangan
    Selamatkan Indonesia
    dari penjajahan gaya baru
    Kembali ke Cita-cita Proklamasi
    untuk menuju Masyarakat adil makmur sejahtera
    Salam Perjuangan !

    Humas GRN
    Mad’s

  3. eko says:

    Kenapa ya saya tetep setuju saja bbm dinaikkan,, cuma yang saya mau kemukakan adalah pola konsumtif masyarakat indonesia,, arus uang yang seharusnya bisa beredar ke level bawah malah dikonsumtifkan ke level lebih tinggi, pola hidup yang lebih tinggi daripada seharusnya, yang menikmati tentu saja level atas, pemerintah menggalakkan visit indonesia 2008 adalah untuk menarik arus uang ke dalam negeri, nah kenapa tidak kita galakkan arus uang ke level bawah, stop bergaya hidup mewah,, galakkan investasi,, (perekonomian berkembang pesat karena konsumsi berkembang cepat, tapi apabila apabila konsumsi yang terjadi adalah konsumsi barang mewah… yang berkembang justru level atas)

  4. fprindonesia says:

    untuk eko:

    Kami tetap menghargai pendapat anda yang mendukung SBY menaikkan harga BBM. Hanya saja, kami kira anda perlu membuat analisis yang lebih konkret sehingga kita bisa berdiskusi secara lebih faktual. anda perlu menjelaskan kenapa BBM harus naik? apa dampaknya? Benarkah bila BBM tidak dinaikkan rakyat kecil akan sengsara? Adakah manfaatnya dari kenaikan harga BBM untuk nelayan, miskin kota, buruh, petani, dan lain-lain.

    Dalam kesempatan ini, kami kira yang paling bijak adalah tanyakan langsung pada rakyat, khususnya rakyat kecil dan miskin yang hidup di seluruh Indonesia. Pendapat anda akan obyektif, bila didukung oleh pendapat umum masyarakat dan tidak hanya didukung oleh “asumsi-asumsi” yang tidak pasti, atau teori-teori model-model analisis sebagaimana yang sering diberitakan pemerintah.

    terima kasih

  5. Rendi (FPRM) says:

    Salam Perjuangan…!!

    Saya mewakili FPRM (Forum Perjuangan Rakyat Malang). Memberikan Klarifikasi atas pencantuman nama FPRM yang tertulis didalam pernyataan sikap FPR :

    PERTAMA : Kami bukan dalam bentuk FRONT tetapi Forum.
    KEDUA : Kami bersifat Independent. Tidak Tergabung atau beraliansi dengan FPR ataupun FRONT-FRONT lainnya.
    KETIGA : Kami merasa dirugikan atas pencantuman nama FPRM oleh FPR dalam pernyataan sikapnya tanpa sepengetahuan kami.
    KEEMPAT : Adapun Kesamaan nama, sikap politik dan pengangkatan isu hal itu bukan berarti kami tergabung atau menjadi basis dukungan dari FPR (FRONT PERJUANGAN RAKYAT).

    Demikian Klarifikasi ini kami sampaikan sebagai bantahan atas klaim dari FPR. Untuk itu kami minta penjelasan lebih lanjut dari FPR. Atas Perhatiannya, Terima Kasih.

    Hidup Buruh….!!
    Hidup Rakyat…!!

    Hormat Saya,
    a.n FPRM ( FORUM PERJUANGAN RAKYAT MALANG)

    Rendi
    0856 4991 5636

  6. fprindonesia says:

    Untuk Kawan Rendi (FPRM):

    Terima kasih atas klarifikasinya. Mohon kami dimaafkan atas kekhilafan kami yang telah merugikan kawan-kawan. Kami akan segera memeriksa kembali dan telah memperbaiki release-release kami yang berkenaan dengan penyebutan FPRM, khususnya yang tercantum dalam blog ini.

    Kami menyadari sepenuhnya bahwa gerakan menolak kenaikan BBM khususnya, dan gerakan-gerakan rakyat lainnya yang menentang kebijakan rejim penindas dan penghisap SBY-JK semestinyalah milik seluruh rakyat dan bukan milik kelompok-kelompok tertentu.

    Apa yang kita raih pada saat ini sesungguhnya belum sedikitpun menggeser imbangan politik ke arah yang menguntungkan rakyat. Kami dari FPR tengah berupaya keras untuk menyeimbangkan kedudukan politik hari ini, dengan membuka ruang seluas-luasnya bagi tumbuhnya emansipasi rakyat, sehingga bisa menghasilkan pukulan yang lebih keras terhadap rejim anti-rakyat SBY-JK.

    Kita yakin, dengan berjuang dan melakukan perlawanan, sesungguhnya rakyat yang mayoritas adalah kaum tidak bermilik, tidak pernah akan dirugikan atau merasa kehilangan, sebab satu-satunya yang hilang dari perjuangan adalah belenggu yang menindas kemerdekaannya.

    Harapan kami, hal ini tidak menyurutkan kawan-kawan untuk terus menggelorakan aksi-aksi menolak kenaikan harga BBM dan kebijakan-kebijakan lain yang merugikan rakyat. Sungguh, hal-hal seperti ini adalah bahan otokritik yang sangat berharga bagi kami.

    Sekali lagi, mohon maaf dan terima kasih.

    Humas FPR

  7. AGUS FAISAL says:

    Comrade dan Kawan seperjuangan !
    FPR Sulteng kemarin tanggal 26 Agustus 2008 melakukan aksi menolak kedatangan SBY di Palu. Massa FPR Sulawesi Tengah yang terdiri dari elemen SPHP, FMN,AGRA ditangkap saat melakukan orasinya di jalan Basuki Rahmat yang akan dilalui SBY.11 aktivis FPR ditahan dan dibawa ke Polres Kota Palu.Sempat melakukan orasi, dengan tegar dan lantang, teriakan anti Imperialis, Feodalis dan Kapitalis Birokrat menjadi bergema ditengah wartawan dan para pasukan yang siap menangkap aktivis FPR.Selama 3 jami, dengan dalih tidak mempunyai surat ijin, pihak Polres Kota Palu akhirnya melepaskan para aktivis FPR.Terus gelorakan kekuatan massa progresif, lantang Nuzul dari SPHP Palu yang baru berselang dua hari melaksanakan konferensi SPHP Palu dimana peserta dari Jogya, Manado, Makassar, Banjarmasin dan Jakarta hadir mengikuti Konfrensi pertama SPHP.

    Dari,

    AGus Faisal

Leave a comment